Senin, 04 Oktober 2010

[ISD - BAB I ] PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


         A. PENDAHULUAN

Aspek-aspek kehidupan manusia dari tahun ke tahun semakin berkembang seiring dengan pertambahan penduduk. Pola pikir masyarakat dalam segala aspek di jaman dahulu dengan era saat ini tentunya sudah jauh berbeda, contohnya dalam aspek social, ekonomi, politik, pendidikan,kebudayaan dan sebagainya, sehingga peluang-peluang dalam mencari mata pencaharian baru yang semakin kompleks juga kebudayaan-kebudayaan yang berbeda di jaman dahulu dengan saat ini. 

B.     B.PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertubuhan penduduk merupakan salah satu fkator utama yang perlu di perhatian oleh sebuah Negara bahkan seluruh dunia. Kemerataan penduduk di setiap wilayah, ketersediaan bahan pangan juga besar kecilnya peluang kerja harus berjalan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduknya. Karena tingkat pengangguran, pendidikan, kemiskinan, dan kriminalitas tergantung dari pertumbuhan penduduknya.

Indonesia merupakan Negara dengan penduduk terpadat setelah cina dan india, hal ini tentunya dapat menimbulkan masalah kependudukan seperti :
  • Terjadinya perlambatan penurunan laju pertumbuhan penduduk
  •   Penurunan kualitas penduduk
  • Semakin tak terarahnya pola mobilitas penduduk
Sementara itu, sampai dengan tahun 2015 akibat pertumbuhan penduduk dimasa lalu, jumlah penduduk Indonesia masih akan bertambah lebih dari 4 juta per tahun. Sampai tiga dasawarsa terakhir ini, pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin menurun sekitar 1.3%

Tahun
Laju pertumbuhan penduduk
1961-1971
2.1 %
1971-1980
2.32 %
1980-1990
1.97 %
1990-2000
1.48 %
2000 – saat ini
1.3 %
Sumber : www.ifppd.org
Laju pertumbuhan yang ada di Indonesia maupun negara lainnya dipengaruhi oleh factor-faktor  demografi berikut ;
1. Kematian (mortalitas)
2. Kelahiran (fertilitas)
3. Migrasi

1. kematian
a. Crude Death Rate
Jumlah kelahiran hidup/tahun x 1000
Jumlah penduduk pertengahan th (1 Juli)

b. Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu)
Jumlah kematian oleh golongan usia ttt per th x 1000
Jumlah pddk gol usia yg bersangkutan pd pertengahan th (1 Juli)2. Kelahiran
2. Kelahiran
a. Tingkat Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate [CBR]
Banyaknya kelahiran hidup pada suatu periode (tahun) per 1000 penduduk pada periode yg sama. Pengukurannya:
 (jumlah kelahiran selama 1 periode[1 thn]:jml penduduk pertengahan periode[thn])*1000

b. General Fertility Rate (GFR)
Banyaknya kelahiran hidup pada suatu periode (tahunan) per 1000 penduduk perempuan usia 15-49 tahun pertengahan tahun periode/tahun yg sama
Pengukurannya:
 (Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita dalam “masa mampu hamil”) *1000
Masa mampu hamil = 15 – 49 th

c. ASFR Tingkat kelahiran khusus (menurut umur)
Banyaknya kelahiran hidup pada perempuan kelompok umur ttt pada suatu periode (tahun) per 1000 penduduk perempuan kelompok umur yg sama pada pertengahan tahun yg sama.
Pengukuran:
(Jumlah lahir hidup wanita usia ttt : Jumlah wanita dengan usia ttt) * 1000
Umur perempuan
Jumlah perempuan
Jumlah kelahiran
ASFR
1
2
3
4=3/2x1000
15-19
219.670
10.360
47
20-24
183.850
30.040
163
25-29
155.880
35.200
226
30-34
138.440
29.680
214
35-39
126.600
12.500
99
40-44
115.460
4.200
36
45-49
66.960
690
10
Sumber : www.bkkbn.go.id

3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dalam kurun waktu tertentu. Perpindahan tersebut meliputi:
Urbanisasi : dari desa --> ke kota
Transmigrasi : dari kota --> ke desa

Faktor pendorong terjadinya migrasi, yaitu:
  • -          Bencana alam
  • -          Peluang kerja yang semakin menipis
  • -          Tidak terbiasa dengan adat istiadat yang ada
  • -          Berkurang nya sumber daya alam

Faktor penarik adanya migrasi:
  • -          Pendidikan yg lebih tinggi
  • -          Peluang kerja yang besar
  • -          Lingkungan hidup yang menyenangkan
  • -          Pendapatan yg lebih besar

Migrasi adalah salah satu upaya yg sedang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi ketidakmerataan penduduk di Indonesia contohnya saja perbandingan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dengan Pulau Irian yang masih terlalu jauh.

 4. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain :
Untuk mengetahui sumber daya manusia yang tersedia atas dasar usia maupun jenis kelamin
Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan
Untuk studi komparatif antar daerah
Untuk mengetahui proses demografi
Berdasarkan piramida penduduk, kita dapat membuat perbandingan berbagai karakteristik penduduk menurut Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan) dan Sex Ratio (Rasio jenis kelamin).
Dependency Ratio
Perbandingan antara penduduk usia tidak produktif terhadap yang produktif.
d.r = ( P 0-14) + (P65+) x K
             dibagi (P15-64)

Keterangan :
d.r = dependency ratio
p = jumlah populasi usia tertentu
k = konstanta, biasanya kasus kontrol = 100 (%)


Sex Ratio
Sex ratio digunakan untuk mengukur komposisi jenis kelamin.
Sex Ratio = S penduduk laki-laki x 100 dibagi S penduduk perempuan

Sumber (www.geografi.web.id)


C.KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

1 . Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia

Budaya-budaya yang ada di Indonesia saat ini adalah warisan yang diberikan oleh nenek moyang bangsa kita dimana dapat menceritakan sejarah – sejarah yang ada di Indonesia sejak zaman batu, zama logam lalu zaman dimana masuknya kebudayan Hindu-Budha sampai dengan masuknya kebudayaan Islam di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Candi Borobudur yang menjadi warisan kebudayaan Indonesia sebagai wujud keindahan kebudayaan Hindu Budha pada zamannya. Dalam pokok bahasan ini akan membahas kapan dan bagaimana budaya-budaya tersebut masuk ke Indonesia dan dapat hidup berkesinambungan hingga saat ini.
1.   
1.       2.Kebudayaan hindu dan budha

Agama hindu-Budha berkembang ke berbagai Negara di Asia lalu masuk ke Asia Tenggara dan akhirnya masuk Ke Indonesia.itulah awal dari sebuah perkembangan kebudayaan Hindu-Budha pada abad ke 3 dan ke 4.Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti yang terdiri dari Brahma,Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda.Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya hanya sebagai suatu ajaran dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan pertama kali oleh Sidharta.

Berikut beberapa contoh kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha:
Ø  Kerajaan kutai , Kerjaan tertua yang ada di Indonesia didirikan sekitar abad 5M
Ø  Kerajaan Tarumanegara, terkenal dengan 7 buah prasasti batu yang ditemukan lima di Bogor
Ø  Kerajaan Sriwijaya, masa kejayaannya antara abad 7-13M terkenal sebagai Kerajaan maritim
Ø  Kerajaan Mataram Kuno
Ø  Kerajaan Kadiri
Ø  Kerajaan Singosari
Ø  Kerajaan Majapahit

Candi Borobudur juga merupakan salah satu bukti kebudayaan budha yang berkembang di Indonesia. Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma

2.       3.Kebudayaan Islam    
      
Kebudayaan Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke 15 dan abad ke 16 melalui perdagangan yang ada di Indonesia juga dakwah yang dilakukan oleh para muballigh. Disebarluaskan oleh Wali Sanga, sedangkan titik penyebaran nya adalah di Pulau jawa. Islam dapat masuk dan berkembang baik di Indonesia dikarenakan Islam masuk dengan cara yang baik-baik, tidak secara paksaan dan masyarakat pun merespon dengan baik dengan masuknya kebudayaan islam.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak Bandar-bandar untuk dilakukan transaksi perdagangan. Melalui Bandar-bandar inilah para kaum pedagang memperkenalkan dan menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam. Bandar-bandar tersebut pada umumnya  tumbuh berkembang menjadi suatu lota dan bahkan menjadi sebuah  kerajaan. Oleh karena itu, pada zaman penyebaran islam, banyak kerajaan-kerajaan yang muncul terletak di pesisir pantai. Para pemimpin kerajaan tersebut masuk Islam sehingga rakyatnya mengikuti ajaran rajanya. Kerajaan-kerajaan yang berkembang pada masa penyebaran Islam contohnya seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore.
Selain melalui perdagangan, ajaran Islam berkembang atas usaha-usaha Wali Sanga. Para Wali sanga banyak yang dekat dengan kerabat kerajaan sehingga mempermudah dalam penyebaran agama Islam. Kesembilan wali tersebut adalah:

(1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
(2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
(3) Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
(4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
(5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
(6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
(7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
(8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
(9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar. (by: ayuna.cybermq.com)


3.       4.Kebudayaan barat
Kebudayaan barat mulai masuk ke Indonesia pada masa penjajahan.Kebudayaan barat yang memiliki peranan yang besar adalah pada saat kaum pedagan Belanda mulai masuk dan menjajah Negara Indonesia untuk di eksploitasi hasil-hasil alamnya. Belanda membawa pengaruh yang besar bagi system pemerintahan yang ada di Indonesia, membawa system pemerintahan yang ada di negeri mereka lalu diterapkan dan diberlakukan di Indonesia.Pada masa Belanda, Indonesia di bagi dalam dua lapisan social yaitu:
1.       Lapisan Sosialyang terdiri dari kaum buruh.
2.       Lapisan social kaum pegawai.
Sistem pemerintahan tersebut mendorong masyarakat pribumi untuk merdeka dan melakukan gerakan-gerakan anti penjajahan dan mencapai kemerdekaan yang bisa kita rasakan sampai saat ini.
Namun hingga saat ini, system pemerintahan di Indonesia juga mengadopsi dari sistem-sistem pemerintahan yang ada di Barat. Sehingga dengan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia member pengaruh yang besar kepada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar